CERPEN TENTANG SAHABAT
SAHABAT ATAU CINTA
Hari ini adalah hari pertama aku masuk di SMK.Aku masuk
di SMK mengambil jurusan Multimedia di salah satu SMK swasta di Kabupaten
Ngawi,yaitu SMK PGRI 1 NGAWI.
“Sekolahnya besar
juga ya Lin!,”ucap Riris sambil melihat bangunan-bangunan sekolah.
Ohh iya, Riris
adalah temen aku dari SD hingga Smk sekarang ini kita bareng lagi.
Pertama masuk itu namnya MPLS (masa
pengenalan lingkungan sekolah).Disitu aku banyak mendapatkan temen baru dari
berbagai sekolahan,barengan aku cuman Riris dari Mts yang lain laki laki semua.
Waktu pulang hari
pertama masuk itu...
“Masuk pertama seru
juga ya Lin?,” Riris berkata kepadaku,sambil jalan tapi ngelihatin hp terus.
“Iya,seru gimana
maksudnya?” jawabku dan aku belum paham maksud omongan Riris itu.
“Iya seru cowoknya
ganteng-ganteng,hehe” balas Riris sambil ketawa.
“Kamu ini cowok
mulu yang di perhatiin”jawabku.
“Biasa cewek emang
gitu kebanyakan,”ucap Riris yang dari tadi ketawa nggak jelas.
“Bercanda ihh”balas
Riris lagi.
Keesokan harinya
aku berangkat bareng Riris dan hari ini adalah hari terakhir MPLS.
Tet..tettt...tettttttt....
Bel masuk pun
berbunyi..
“Selamat pagi” ucap
Bu guru cantik tapi aku belum tau namanya.
“Pagi Bu”jawab anak
anak dengan semangat.
“Hari ini ada
pembagian kelas baru nanti bisa dilihat di papan pengumuman” ucap Bu guru.
“ Iya Bu” jawab
anak anak.
Setelah aku dengar kelasnya dibagi
lagi rasanya sedih,karena disisi lain aku pengen sekelas lagi sama Riris.
“Lin gimana nanti
kita sekelas apa nggak ya?” Riris bertanya kepadaku dengan suara sedih wajahnya
memelas.
“Iya aku pengennya
sekelas lagi lah tapi ya gimana nggak nanti” jawabku dengan wajah cemberut dan
sedih.
Lalu semua murid turun ke lapangan untuk melihat daftar kelas yang baru .
“Ayo lihat kelas
nya sudah dibagi itu,” suara anak anak sambil jalan turun ke lapangan.
“Yahh Ris,kita
nggak sekelas aku di A kamu di B” ucapku ke Riris sambil menunjukan bagian
namaku.
“Iya Lin jadi sedih
aku” jawab Riris sambil jalan menjauhi papan pengumuman.
Setelah itu aku dan
Riris kembali ke kelas..
“Kalau aku nggak
sekelas sama kamu nanti aku duduk sama siapa?” ucapku yang masih belum terima
kalau kelasnya di acak lagi.
“Kan teman juga
banyak nanti lama kelamaan juga kenal” ucap Riris yang berusaha membuat aku
tenang.
“Tapi kan nggak
seakrab sama kamu” ucapku dengan suara sedih dan memelas.
“Ingat kita dulu
juga berawal dari nggak kenal kan” balas Riris yang membuat perasaanku lumayan
tenang.
Pagi hari setelah beberapa hari
sekolah akhirnya aku mendapatkan teman akrab juga ya lumayan dekat.
“Ayo Lin ke kantin!” ajakan Dini,dia
adalah teman sebangku aku.
“ Ayo mau beli apa?”tanyaku.
“Kita beli teh poci aja ya”jawab
Dini.
“Hey Lin, besok Pmrnya masuk
kan?”sapa
Kiki dia bertanya kepadaku
“Iya kik masuk jam 8 seperti
biasa”jawabku,dia adalah anak Tkj
Kebetulan juga dia ikut pmr sama seperti aku.
Setiap hari aku berangkat bareng sama
Riris,biasanya montornya bergantian.Disela-sela perjalanan biasanya aku curhat
sama Riris dan bertukar cerita juga.
“Ris kemarin disuruh gambar apa sama Pak
Adi?”ucapku sambil fokus kejalan karena nyetir.
“Aku di suruh
gambar kolase,ada apa emang?” Riris malah bertanya balik.
“Nggak aku kira
sama ternyata beda punyaku disuruh lukis pakai cat air.”
“Kalau samakan enak
bisa ngerjain bareng.”
Disuatu pagi hari,yang biasanya aku
bangun jam 04.35.Hari itu aku bangun jam 05.00,dan tau sendiri itu tandanya aku
kesiangan,akupun langsung bergegas mandi.
“Dari subuh dibangunin nggak nyaut,itu akibatnya,” suara ibu ngomel-ngomel
dari dapur yang lagi bikin sarapan.
“Ini jam berapa bu pasti aku telat”
tanyaku ke ibu,sambil memakai seragam.
“Sarapan dulu pokoknya”suruh
ibu,padahal jelas jelas itu sudah jam 6 lebih,batinku dalam hati.
“Buk berangkat
dulu,Assalamualaikum”dan aku pamit langsung berangkat kerumah Riris.
Sesampai di rumah
Riris..
“Ayo Ris buruan
udah siang ini “ ucapku dengan bingung.
“Baru juga jam 6
lebih 20 santai aja lah” jawab Riris,dengan santai sambil memakai sepatu.
“Ayo foto dulu,kan
jarang oto bareng kita”ajak Riris kepaku,padahal jelas itu sudah siang banget.
“Iya iya” jawabku
cuek dan terpaksa nurutin kemauan Riris buat foto.
Setelah itu aku berangkat..
“Jam berapa
Lin?”tanya Riris.
“Jam 06.25,kamu sih
tadi kelamaan ngajak foto nggak penting juga”balasku dengan wajah kesel dan
badmood banget.
“Pasti kita telat
ini”balasku ke Riris dengan suara judes.
“Tenang aja kenapa
sih telat juga baru pertama”jawab Riris dengan santai dan menjengkel kan
sekali.
Sampailah
di parkiran sekolah..
“Cepat cepat sudah jam setengah 7 lebih ini” suara Pak
satpam yang hampir menutup pintu gerbang.
Aku dan
Riris pun berlari bergegas turun dari parkiran sebelum gerbang ditutup.
“Berhenti sini dulu,tasnya taruh bawah” ucap pak satpam
yang sudah menutup pintu gerbang,dan itu tandanya aku gak boleh masuk.
“Aduh gimana ini beneran terlambat kan pasti nanti
dihukum “ ucapku dalam hati.
“Ambil sapu terus bersihin depan bengkel TSM itu” suruh
pak satpam kepada siswa yang terlambat.
Disitu sekitar ada 5 anak yang terlambat.
“Silahkan kembali ke kelas,besok jangan diulangi lagi,”
ucap pak satpam untuk kembali ke kelas.
Sesampai di
kelas..
“Kenapa Lin kok bisa terlambat?”tanya Dini.
“Kesiangan tadi kan bareng sama Riris juga” jawabku.
“Ada ada saja,”
Setelah
berbulan bulan kini pertemanan ku dan Riris mulai beda ketika aku dan Riris
mempunyai pacar.
“Lin
besok nggak bareng ya soalnya aku pulang sekolah mau jalan sama Rian soalnya”
Riris memberitahuku waktu istirahat.
Ohh iya Rian itu temen sekelasnya dan juga pacarnya riris
juga.
Beberapa
minggu kemudian..
“Lin besok temenin aku beli buku ya pulang sekolah”ajak
Riris waktu bertemu dikantin.
“Nggak bisa Ris besok aku mau nemenin Bram nonton
bola”aku menolak,karena sudah ada janji juga.
Dan juga Bram itu anak TGB dia juga temen dekat aku iya
pokoknya gitu lah.
Sepulang
sekolah aku pulang sediri dan Riris jalan sama Rian lagi.
“Gini ya rasanya kalu sibuk sama pacar sendiri jadi lupa
temen”kata ku dalam hati sambil jalan ke parkiran.
“Nanti jam 3 ya lin” Bram berkata yang tiba-tiba datang
dan merusak pikiranku dalam hati.
“Iya aku tunggu”jawabku
Waktu itu ada
pertandingan Persinga Vs Blitar.
Beberapa
minggu kemudian liburan akhir semesterpun tiba dan aku naik kelas 11.
Waktu liburan ini aku pergi ke Kediri kerumah pamanku.
Drrt..drrrrtttt..drrrrrttttttt.....
Suara getar hpku dan aku lihat ternyata telpon dari
Riris..
“Lin kamu dimana?” suara Riris dengan cemas.
“Aku lagi di Kediri Ris dirumah paman ku”jawabku dan aku
masih bingung dengan suara Riris seperti orang kebingungan.
“Aku kecelakaan Lin ini sama Rian,aku bingung mau pulang
gimana,” jawab Riris dengan suara memelas.
“Kok bisa? Kamu nggak papa kan?”tanyaku keadaan Riris
sekarang.
Tutt..tutttt...
Suara telpon yang tiba tiba mati.
Hari
Senin pun tiba,setelah usai libur panjang dan hari pertama aku masuk kelas 11
dan aku berangkat sama Riris lagi,iya masih seperti kelas 10 dulu.
Waktu itu Riris meceritakan semua kejadian kecelakaan
waktu liburan.
“Lin ibu aku bilang aku tidak boleh deket lagi sama
Rian,mungkin sebab kecelakaan itu”ucap Riris dengan sedih dan menundukkan
kepala.
“Sudah jangan sedih,kamu kutin apa kata orang tuamu
mungkin itu yang terbaik buat kamu juga” jawabku mencoba memberi solusi dan menenangkan
Riris agar tidak sedih lagi.
“Iya aku ikutin saran mu itu Lin,makasih ya memang kamu
yang bisa ngrtiin perasaanku” jawab Riris lalu dia memelukku.
“Iya tenang aja kan masih ada aku” jawabku sambil memeluk
Riris juga.
“Hubungan kamu sama Bram gimana?”tanya Riris yang tiba
tiba bahas Bram.
“Biasa dari dulu gitu gitu aja,mungkin sekarang dia lupa
nggak pernah kotakan lagi soalnya” jawabku yang bdmd ketika bahas Bram.
“Udah lah gak usah mikirin laki laki mulu ahh” balasku
lagi.
“Nyadar nggak sih pertemanan kita ini sudah beda” tanyaku
ke Riris dengan santai.
“Beda gimana maksudnya?”jawab Riris belum paham maksud
dariku.
“Iya semenjak kita punya pacar kita sibuk dengan
masing-masing pulang jarang bareng,curhat juga jarang “Jelasku ke Riris.
“Iya ya beda banget kita mulai seperti awal ya Lin, kita
yang selalu bareng kemana mana, curhat nggak ada hentinya,oke!” jawab
Riris dengan senyum.
Aku dan Riris pun tertawa...
Akhirnya
aku dan Riris pun menyadari bahwa pertemanan kita sudah beda hanya karena satu
hal yaitu PACARAN.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar